Israk wal Mikraj dan RIBA
Adakah anda pergi ke masjid dan surau dengan kenderaan yang dibeli dengan cara riba. ? Atau insuran kenderaan anda dibeli dengan syarikat yang mengamalkan riba ? Atau rumah yang dihuni turut dibiayai oleh perbankan riba ?
Barangsiapa yang terlibat dengan riba atau bersubahat dengan amalan riba maka azab Allah SWT amat pedih. Hidupnya di dunia tidak berkat. Mereka seperti sedang berperang dengan Allah SWT dan Rasul-Nya.
Firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 278-279,
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.(278) Maka jika kamu tidak meninggalkan sisa riba, maka ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu, dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya"(279)
Ambillah iktibar dari kisah Israk wal Mikraj. Dalam peristiwa ini Rasulullah saw saw telah melihat sebuah sungai darah yang meluap-luap seperti meluapnya air panas yang sedang mendidih, dan di tebing-tebing sungai itu terdapat malaikat-malaikat yang di tangan masing-masing api. Terdapat satu kaum yang berenang-renang di dalam sungai api tersebut sambil dimulutnya terdapat bara api yang ditelannya.
Setiap ada yang cuba menyelamatkan diri hingga ke tebing sungai itu, maka Malaikat yang berada di tebing akan menolaknya semula jatuh ke dalam sungai tersebut, maka tenggelamlah ia semula dalam keadaan terbakar hingga sampai ke dasar sungai itu. Maka Nabi saw bertanya Jibril, siapakah mereka itu ? Jawab Jibril : Mereka itulah orang-orang yang memakan riba, mereka disiksa di situ sehingga akhirnya mereka dimasukkan pula ke dalam api neraka.
Riba merupakan satu ideologi yang di luar batas kemanusiaan. Islam telah memerangi riba dalam satu peperangan yang tiada taranya. Allah SWTjuga mensifatkan pemakan riba adalah seperti berikut :
"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya". (Surah Al-Baqarah 275)
Justeru, marilah kita berazam untuk membebaskan diri dari riba !
Comments
Post a Comment